Rabu, 25 Desember 2013

Berjalan di Jembatan Bukit Bangkirai

Bosan dengan wisata pantai di Balikpapan? Bagaimana kalau kita ke gunung? Menikmati indahnya alam pegunungan, hijaunya pepohonan, indahnya lembah berhamparan, suara binatang bersahutan, disertai hembusan angin yang menawan. Semua itu bisa ditemukan di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai, sebuah tempat wisata yang tidak terlalu jauh dari Balikpapan.

Bukit Bangkirai terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Jaraknya kurang lebih 60 km dari pusat kota Balikpapan. Sayangnya, tidak ada kendaraan umum yang menuju kesana, jadi Anda harus membawa kendaraan sendiri. Waktu tempuh ke Bukit Bangkirai sekitar 1,5 - 2 jam dari Kota Balikpapan.

Jika Anda dari Balikpapan, silahkan telusuri Jalan Soekarno-Hatta (menuju arah Kota Samarinda) sampai km 38, kemudian belok kiri di pertigaan dengan papan petunjuk ke arah Bukit Bangkirai. Dari sini, Anda masih harus menempuh 20 km lagi untuk sampai kesana. Setelah berjalan 7 km, akan ada pintu gerbang selamat datang di sebelah kiri. Setelah memasuki pintu gerbang pertama ini, jalan aspal akan menghilang, digantikan dengan jalan bebatuan yang diratakan. Terus ikuti saja jalan bebatuan ini, maka Anda akan sampai ke pintu gerbang selamat datang yang kedua.

 Pintu gerbang selamat datang yang kedua

Di pintu masuk, Anda akan dikenakan retribusi sebesar Rp 3.000,- per orang untuk dewasa dan Rp 1.500,- untuk anak-anak. Jika Anda membawa kendaraan roda dua, tarif parkirnya adalah Rp 3.000,-. Sedangkan tarif parkir untuk kendaraan roda empat adalah Rp 5.000,-. Salah satu objek yang paling menarik dari Bukit Bangkirai ini adalah Canopy Bridge yang dibangun di atas lima pohon bangkirai. Tiket untuk menaiki Canopy Bridge sebesar Rp 20.000,- per orang untuk turis lokal dan Rp 50.000,- untuk turis asing, harga yang relatif murah untuk menikmati indahnya pemandangan hutan Kalimantan dari atas pepohonan.

 Tiket masuk Bukit Bangkirai

Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai diresmikan pada tanggal 14 Maret 1998 oleh Menteri Kehutanan saat itu, Ir. Djamaluddin Soerjohadikusumo. Kawasan ini terletak di dalam area PT. Inhutani I Batuampar Mentawi. Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai dibangun untuk tempat wisata, penelitian biodiversity, pendidikan serta pelatihan mengenai kehutanan khususnya tentang Hutan Hujan Tropika Basah di Pulau Kalimantan.

Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai merupakan hutan seluas 510 ha. Di kawasan ini terdapat lebih kurang 2.800 jenis flora dan fauna yang didominasi jenis pohon Dipterocarpaceae khususnya Shorea laevis (bangkirai), 3.000 jenis jamur, 13 jenis rotan, 24 jenis anggrek termasuk anggrek hitam, 113 burung, serta berbagai jenis mamalia dan serangga.

Fasilitas pendukung yang ada di Kawasan Wisata Alam Bukit Bangkirai antara lain:
  • 5 unit cottage yang terbuat dari kayu bangkirai dan bernuansa semi modern
  • 1 unit Guest House Shorea yang terdiri dari lima kamar. Guest house ini merupakan tempat penginapan bagi para peneliti.
  • 1 unit Barak Outbound Borneo
  • 1 unit lamin/meeting room
  • Canopy Bridge (Jembatan Tajuk)
  • Adventure Jungle Tracking sebanyak 6 trek dengan jarak tempuh 2 - 6 km.
  • Kebun anggrek seluas 1 ha dengan koleksi anggrek hitam (Coelogyne pandurata), anggrek tusuk konde (Eria albido - tomentosa), anggrek jarum (Eria brectescens), anggrek rotan (Eria compressa), anggrek mawar (Eria flowercens), anggrek lili (Eria hyacchintaides), anggrek glagah (Eria latifolia), Phalaenopsis bellina, Arachis breviscava, Coelogyna asperata, Macodes petola, Phalaenopsis cornucervi, dan Destoria metusala.
  • Kebun buah, diantaranya mangga, manggis, durian, lai, mentega, dll.
  • Camping ground seluas 5.000 m2
  • Area bermain anak-anak
  • Kolam renang
  • Lapangan tenis
  • Mushola
  • Restoran
Kebun Anggrek

Bukit Bangkirai merupakan kawasan wisata alam dengan beberapa jalur treking di dalamnya. Ada enam jalur treking, masing-masing jalur trek dinamai memakai nama menteri kehutanan. Pemandangan selama treking adalah hutan tropis dengan berbagai macam floranya disertai musik alam dari berbagai jenis hewan. Jalur trek pertama sepanjang 150 m adalah Trek M. Prakosa, menteri kehutanan periode 2001 - 2004.

 Jalur trek pertama

Jalur trek kedua sepanjang 300 meter adalah Trek Djamaludin, menteri kehutanan periode 1993 - 1998.

Trek II

Setelah melalui trek II ini, Anda akan sampai ke Canopy Bridge. Jembatan ini dibangun pada tahun 1998 dan merupakan satu-satunya Canopy Bridge yang di Indonesia. Wow, inilah alasan mengapa Anda harus mencobanya.

 
Canopy Bridge ini merupakan jembatan gantung sepanjang 64 meter yang digantung menghubungkan lima pohon bangkirai di ketinggian 30 meter. Pohon bangkirai bisa berumur lebih dari 150 tahun, tingginya bisa mencapai 40 m dengan diameter 1 m. Jembatan tajuk ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat. Awalnya, peneliti asal Amerika melakukan survey lokasi, pohon, dan lingkungan. Canopy Bridge dibangun selama satu bulan. Pembangunan tahap pertama pada Januari 1998 dan tahap kedua selesai pada Februari 1998. Jembatan ini dikerjakan oleh kontraktor Amerika yang tergabung dalam CCA (Canopy Constraction Asosiated) sebanyak enam orang pelaksana lapangan dengan dibantu tenaga lokal sebanyak tiga orang. Selain menggunakan kayu dalam konstruksinya, digunakan pula baja tahan karat atau galvanized dari Amerika. Umur jembatan tajuk ini diperkirakan mampu bertahan selama 15-20 tahun sesuai dengan umur dan ketahanan bahan.
 
 Kayu bangkirai

Untuk menaiki canopy bridge, ada beberapa peraturan yang harus dipatuhi seperti berikut ini:
  • Anak-anak dengan tinggi badan di bawah 1 meter dilarang naik ke canopy bridge
  • Dilarang memakai sandal, berjalan tanpa alas kaki atau sepatu berhak tinggi
  • Maksimal 2 orang yang dapat melewati jembatan pada saat yang bersamaan dan berada pada jarak lima meter antara satu orang dengan yang lain
  • Maksimal delapan orang di platform pada menara
  • Maksimal 4 orang di platform pada pohon
  • Dilarang memanjat pohon atau platform
  • Dilarang berlari-lari atau melompat-lompat di atas canopy bridge
  • Dilarang merokok
Canopy bridge ini akan ditutup jika kecepatan angin melebihi 30 mil/jam, pada malam hari/tidak ada penerangan, serta bila ada petir/kilat/halilintar dan hujan.

Untuk naik ke canopy bridge, Anda harus menaiki menara kayu setinggi kurang lebih 30 meter terlebih dahulu. Ada dua menara disana, satu menara untuk jalan naik ke canopy bridge, dan satu menara lagi untuk jalan turun.

Menara untuk naik ke Canopy Bridge

Susunan tangga berputar di menara

Ada empat jembatan yang menghubungkan lima pohon bangkirai di Canopy Bridge ini. Jembatan yang terpanjang adalah jembatan ke-3, sedangkan jembatan yang terpendek adalah jembatan ke-2. Di tiap jembatan dipisahkan oleh tree platform yang dibangun di atas pohon bangkirai.

Di sudut tree platform

Jembatan ke-3


Jembatan ke-4 menuju menara turun


Bagi sebagian orang yang takut ketinggian, mungkin akan sedikit ngeri ketika melewati jembatan ini. Jembatan ini akan bergoyang saat kita berjalan melaluinya. Apalagi jika ada angin berhembus, jembatan akan sedikit terguncang, terombang-ambing ke kanan dan ke kiri. Salah satu triknya, jangan perhah melihat ke bawah bagi anda yang takut ketinggian, tapi lihatlah ke depan dan sekelilingya. Ketakutan itu akan terbayar jika kita sudah melihat indahnya pemandangan hutan hujan tropis dari atas Canopy Bridge.

Pemandangan dari atas Canopy Bridge

Menara untuk jalan turun

Setelah turun dari Canopy Bridge, kita dapat melanjutkan treking ke Trek III - VI. Trek IV sepanjang 1 km adalah Trek MS. Kaban, menteri kehutanan periode 2004 - 2009. Sedangkan trek VI sepanjang 160 meter adalah Trek Marzuki Usman, menteri kehutanan periode 2000 - 2001 (trek III dan V saya lupa memotretnya). Di antara trek ini, terdapat kebun buah dan kebun anggrek. Namun sayangnya, belum tentu pohon buahnya sedang berbuah saat kita kesana. Begitu pula dengan kebun anggreknya, belum tentu anggreknya sedang berbunga.

 Trek IV dan VI

Setelah trek VI, Anda akan sampai ke area bermain anak-anak. Oh ya, di sepanjang jalur treking, akan dijumpai banyak papan pengumuman berisi pesan-pesan positif untuk mencintai dan melestarikan alam. Tapi ada salah satu papan tulisan yang paling menarik di kawasan wisata ini.




Jadi, mari kita bunuh sisa waktu kita dengan menikmati indahnya dunia ini. Mari kita tinggalkan jejak dimanapun kaki kita menapak. Dan terakhir, jangan lupa ambil gambarnya ya! Happy traveling ;)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar